'Maaf' dalam bahasa Arab berarti 'menghapus'. Jadi tidak tepat jika ada orang berkata: "Saya maafkan tapi tidak saya lupakan". Sesuai makna kata 'maaf' itu, jika sudah memaafkan, maka semestinyalah ia melupakan kesalahan-kesalahan yang sudah-sudah. 'Maaf' inipun akan menjadi salah satu penanda kualitas diri seseorang. Contoh kecil, ketika kita mendapati seseorang melakukan kesalahan, secara naluriah ada hasrat dalam diri kita untuk memarahinya karena kesalahannya itu. Namun, seharusnyalah kita berpikir dulu, apakah betul kesalahannya itu sudah pantas untuk menjadi sebab atas kemarahan kita? Apakah kemarahan kita itu akan membuat kebaikan atau kemudharatan yang lebih besar?