Dengan puasa Ramadhan, kita akan dilatih memiliki kepribadian untuk mempertahankan identitas dalam sepak terjang mengarungi hidup. Orang yang tidak memiliki kepribadian berarti tidak memiliki saham apa-apa untuk memelihara identitasnya - setinggi apapun pangkat dan kedudukannya, secantik apapun rupanya, dan sebanyak apapun hartanya. Bahkan ia telah meruntuhkan dan menghancurkan identitasnya sendiri.
Membentuk kepribadian yang mulia memang tidak bisa sekaligus, melainkan mesti melalui pembinaan dan pendidikan. Berpuasa mengajari kita untuk mempertajam kepekaan sosial, menahan diri dari berlaku bermegah-megahan dan berlomba-lomba dalam mengumbar api permusuhan, dan membentuk sikap ‘zuhud’. ‘Zuhud’ bukan dalam arti menjauhi dunia, bukan tidak mau kepada pangkat dan harta, tetapi menggunakan dunia, pangkat, dan harta itu sekedar seperlunya saja, bahkan itupun semua dicapai dengan cara yang halal dan tidak merugikan maupun menyakitkan orang lain. Marilah kita tunaikan puasa. Semoga Allah menerima puasa kita. Wallahu A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar